Ruang pameran tulisan segar fiksi & non-fiksi, dilengkapi info lomba penulisan fiksi. Ibarat galeri memajang aneka karya. Kritik dan saran terbuka untuk perbaikan. Selamat berkunjung, semoga ada pesan dan inspirasi yang bisa dibawa pulang.

Menu Nav Bar

Showing posts with label Cerita. Show all posts
Showing posts with label Cerita. Show all posts

Masak Mie Rebus Bumbu dan Mie Goreng Bumbu Pakai Rice Cooker ala Anak Kost

Anak muda memang memiliki banyak kreativitas, terutama bagi anak kost. Rice cooker adalah senjata ampuh untuk urusan perut. Mungkin yang di kost ada dapur tidar perlu repot memasak karena sudah ada peralatan memasak lengkap. Namun, bagi yang kost dengan fasilitas minim tanpa dapur perlu memanfaatkan rice cooker secara maksimal. Kali ini saya ingin berbagi pengalaan ketika memiliki bahan mie biasa bukan mie instan untuk dimasak. Sebelumnya saya telah mencari tutrial di Youtube maupun lewat mbah Google. Lebih tepatnya saya cari bukan langsung menjurus cara masak mie pakai rice cooker tetapi tips memasak pakai rice cooker. Akhirnya saya pun bereksperimen.

Mie Rebus Bumbu Pakai Rice Cooker
Masak mie rebus tentu gampang seperti buat mie instan. Namun, kali ini yang membedakan adalah bahan dan bumbu yang digunakan. Apa saja yang perlu disiapkan? Tentu saja siapkan satu set rice cooker, untuk bahan saya menyiapkan mie keriting, bawang merah, bawang putih, kecap, garam, dan minyak goreng. Sebenarnya bisa ditambahkan bumbu lain sesuai selera, karena keterbatasan bahan ya terpaksa pakai bahan tersebut.



Pertama, rebus mie di rice cooker, rebus air sampai mendidih setelah itu masukkan mie sekitar 5 menit.  Jangan sampai terlalu matang, terlalu matang jadi tidak enak. Sambil merebus air langkah Kedua bisa menghaluskan bumbu bawang merah dan bawang putih dengan ditambahkan garam secukupnya.



Langkah berikut yang membedakan resep ini dengan membuat mie rebus instan, dari bumbu yang sudah dihaluskan kita tumis dengan minyak goreng di wadah rice cooker. Agar rice cooker tetap dalam keadaan on/menyala maka diberi penyangga atau pengganjal di tombolnya. Mie keriting yang sudah direbus ditiriskan. Setelah bumbu yang ditumis tercium aroma sedap selanjutnya masukkan mie yang telah direbus dan tambahkan air panas secara bertahap. Setelah itu tuangkan kecap sesuai selera Anda. Cicipi masakan mie rebus bumbu kira-kira kurang apa sehingga dapat ditambahkan bumbu sesuai kesukaan Anda. Akhirnya Mie Rebus Bumbu Pakai Rice Cooker siap untuk dinikmati.



Mie Goreng Bumbu Pakai Rice Cooker
Mie goreng bumbu terinspirasi dari kebiasaan memasak nasi goreng secara manual bukan pakai rice cooker. First time memperalat rice cooker aalah untuk membuat mie rebus bumbu sehingga sekarang saatnya untuk mencoba mie goreng bumbu pakai rice cooker. Kalau aku lebih suka mie goreng daripada mie rebus sehingga resep mie rebus bumbu hanya sekali kucoba dan kalau mie goreng bumbu kucoba sampai dua kali dengan bumbu yang berbeda.


Sebelum memasak tentu kita siapkan alat dan bahan. Peralatan wajib yang ada yaitu satu set rice cooker, untuk menghaluskan bumbu pakai cobek. Bahan yang disediakan kali ini adalah mie keriting, bawang merah, bawang putih, garam, kecap, sambal instan terasi, merica bubuk, dan minyak goreng.


Sama seperti memasak mie rebus, bumbu kita haluskan yaitu bawang merah dan bawang putih. Pada kesempatan pertama bumbu saya haluskan terpisah dan pada saat memasak kedua saya campur. Sebenarnya ingin pakai cabai tetapi tidak punya cabai. Akhirnya pada saat memasak kedua mencoba pakai sambal terasi instan. Sambil menghaluskan bumbu, kita dapat merebus air untuk merebus mie. Sedikit tips ketika memasak mie goreng, setelah mie direbus lalu ditiriskan dapat disiram minyak goreng secukupnya agar ketika digoreng tidak terlalu lengkat.


Setelah bumbu halus dan mie sudah siap, kita tumis bumbu ke wadah yang telah terdapat minyak goreng. Tumis bumbu sampai keluar aroma harum. Pada eksperimen pertama hanya bumbu bawang merah dan bawang putih. Nah, pada resep kedua ditambahkan sambal terasi instan dan merica bubuk dengan hasil rasa yang lebih lezat ternyata.



Tumisan bumbu yang matang siap untuk menghasilkan mie goreng yang nikmat. Masukkan mie yang telah direbus secara perlahan agar bumbu bisa merata. Selanjutnya tambahkan kecap sesuai selera. Aduk mie secara merata sampai bumbu meresap dan cicipi dulu kira-kira kurang apa, asin atau manis. Akhirnya mie goreng bumbu sederhana pakai rice cooker siap disantap.



Terima kasih telah membaca cerita ini. Semoga bermanfaat. Ayo eksplorasi rice cookermu untuk menu makanan yang variatif.
Share:

Masak Telur Goreng dan Nasi Goreng Pakai Rice Cooker Ala Anak Kost

Gambar: Pengalaman Masak Telur Goreng dan Nasi Goreng Pakai Rice Cooker ala Anak Kost

Hidup di perantauan penuh tantangan, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga pas-pasan atau ada yang menyebutnya kaum elit (ekonomi sulit). Apresiasi perlu diberikan kepada mereka kaum perantu karena mereka ada niat untuk berhijrah demi kehidupan yang lebih baik. Meskipun dari kalangan sederhana tetapi ada niat kuat untuk perubahan dan perbaikan. Tantangan utama hidupa di perantuan adalah bagaimana mengatur keuangan terutama untuk makan. Pengen makan enak tapi besok nggak tau mau makan apa. Apalagi kalau di akhir bulan, mayoritas mengandalkan mie instan padahal itu tidak sehat. Lebih baik coba saja yang satu ini.

Pada kesempatan kali ini saya mau berbagi pengalaman memasak telur goreng dan nasi goreng menggunakan rice cooker. Tentu semua sudah tahu Rice Cooker, ya benda ajaib yang biasa dibuat untuk memasak nasi. Kali ini Rice Cooker akan menunjukkan keajaiban lainya untuk digunakan memasak telur goreng dan nasi goreng. Sebenarnya sudah banyak artikel yang menjelaskan tentang tutorial masak telur goreng dan nasi goreng pakai rice cooker. Alangkah baiknya berbagi pengalaman yang sudah pernah dilakukan. Sebelumnya terima kasih bagi teman-teman yang artikel atau videonya memberikan inspirasi bagi saya untuk mempraktikan juga, hehhehe.

Masak Telur Goreng

Sebelum memasak maka siapkan bahan dan alatnya terlebih dahulu. Siapkan telur, terserah mau berapa butir dan telur apa saja (telur ayam, bebek, atau apalagi ya?). Minyak goreng secukupnya, garam secukupnya. Alat yang diperlukan cukup simpel, 1 set rice cooker (coba kalau nggak ada wadahnya, gimana mau goreng?)
Gambar: Siapkan telur yang akan digoreng pakai rice cooker
Langkag-langkahnya sama seperti memasak telur goreng pakai wajan di atas kompor. Hanya saja kali ini wadah rice cooker beralih fungsi sebagai wajan penggorengan. Nyalakan rice cooker, agar tetap on (pada posisi memasak) maka gunakan kertas/tisu untuk menahan atau mengganjalnya. Tunggu minyak sampai panas, sambil kocok telur dengan tambahan garam secukupnya, bisa juga ditambahkan irisan bawang merah, bumbu penyedap, dan sebagainya. Tips agar telur tidak lengket, tambahkan sedikit minyak goreng ke dalam telur yang dikocok.
Gambar: Proses menggoreng telur pakai rice cooker ala anak kost
Jika minyak goreng sudah panas, maka tuangkan kocokan telur ke wadah rice cooker. Diamkan dan tutup sampai benar-benar matang. Jika bagian pingir mengering dan bisa dibalik, maka dibalik agar permukaan atas juga kering. Tergantung selera, suka kering atau sedang. Telur goreng pakai rice cooker siap disajikan.

Masak Nasi Goreng

Nasi goreng yang benar-benar digoreng, ada beberapa tutorial artikel atau video di youtube yang mempraktikan memasak nasi goreng tetapi seperi memasak nasi tim. Bumbu dimasukkan bersamaan beras atau nasi mentah yang akan dimasak di rice cooker. Pada kesempatan kali ini saya mencoba memasak nasi goreng yang benar-benar digoreng.
Gambar: Bumbu yang akan dihaluskan untuk nasi goreng
Langkah pertama tentu saja menyiapkan bahan dan peralatan. Siapkan nasi yang sudah matang, kalau bisa jangan yang lemas atau lembek. Bumbu, bisa bumbu alami (cabe, bawang merah, bawang putih) atau bumbu instan. Lalu minyak goreng secukupnya. Peralatannya juga sama, yaitu 1 set rice cooker, kalau pakai bumbu alami maka perlu cobek untuk menghaluskannya. Sendok untuk menggoreng atau mencampur nasi dan bumbu.
Gambar: Bumbu yang sudah dihaluskan, siap untuk ditumis
Setelah bahan dan alat sudah tersedia, maka dapat menyiapkan beerapa hal. Panaskan minyak goreng di wadah rice cooker. Gunakan kertas/tisu untuk menahan rice cooker dalam keadaan on (memasak). Tutup rice cooker agar minyak goreng cepat panas. Jika pakai bumbu alami (lebih disarankan) maka haluskan bumbu pakai cobek sampai halus.
Gambar: Proses masak telur goreng dan nasi goreng pakai rice cooker ala anak kost
Waktunya beraksi memasak nasi goreng dengan rice cooker, setelah minyak panas, segera tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai layu dan harum. Bisa ditambahnkan sayuran. Kali ini saya tidak pakai telur orak-arik, kalu dioraak-arik telurnya nggak terasa jadi lebih baik ditelur dadar biasa. Setelah bumbu layu dan tercium aroma harumnya, maka masukan nasi ke wadah rice cooker. Campurkan nasi dan bumbu secara merata, jika sudah diamkan beberapa menit dalam keadaaan rice cooker tertutup. Lakukan berulang untuk mencampurkan bumbu dan nasi yang digoreng. Jika dirasa sudah nikmat, maka nasi goreng siap disajikan. Kalau kurang asin tambahkan garam, kalau kurang pedas tambahkan sambal, kalau kurang manis bisa tambahkan kecap manis (kalau bisa makannya ditemanin orang yang manis di matamu, hehhe).
Gambar: Telur Goreng dan Nasi Goreng yang sudah siap saji

Sekian berbagi pengalaman seru ala anak kost yang hidup merantau. Jika penasaran videonya, bisa lihat di channel youtube saya. Sebelumnya sudah pernah memasak mie rebus bumbu dan mie goreng bumbu, bukan mie instan lho, tunggu artikel selanjutnya. Berikan komentarmu juga jika pernah mencoba.
Jika cerita ini menarik dan bermanfaat, silahkan share di medsos dengan klik tombol medsos yang ada di akhir tulisan ini. Terima kasih.
Share:

Kue-Kue Indonesia


Hanya berbagi foto kue-kue khas Indonesia yang saya dapat dari teman yang punya usaha catering kue.
Barangkali berminat untuk pesan khususnya daerah Kota Malang
Pada kali ini ada beberapa kue seperti kue grim, roti kukus mini "imut", roti keranjang, kue cum-cum, roti gulung.

Kalau kue-kue di atas adalah buatan temenku di Malang. Kalau yang berikutnya adalah kue buatan ibuku.


Kue bikang biasa dan kue apem

Jangan lupa tinggalkan komentar ya
Share:

Ignition Malang Gerakan 1000 Startup Digital Menuju Indonesia sebagai Macan Asia Ekonomi Digital Tahun 2020

Foto Penutupan Ignition Malang  #1 Coba cari di mana diriku?

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah suatu gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama KIBAR yang bertujuan melahirkan perusahaan rintisan berbasis teknologi digital yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan besar di Indonesia. Gerakan ini ditargetkan dapat menciptakan 1.000 perusahaan baru dengan total valuasi bisnis senilai USD 10 miliar pada tahun 2020. Latar belakang dari gerakan ini adalah masalah-masalah lokal di berbagai kota di Indonesia. Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki permasalahan yang berbeda-beda namun bisa berdampak ke masyarakat luas di berbagai daerah. Kami percaya bahwa yang paling mengerti masalah serta solusi yang tepat di masing-masing daerah adalah penduduk lokal di daerah tersebut. Untuk itu, dari gerakan ini diharapkan mampu memetakan masalah di daerah dan menemukan alternatif solusinya. Beberapa kota yang dipilih untuk gerakan ini antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Setiap tahapan yang ada di gerakan ini adalah berkesinambungan dari awal sampai akhir. Setiap peserta nantinya wajib mengikuti rangkaian kegiatan secara berurutan mulai dari Ignition, Workshop, Hackathon, Bootcamp, sampai Incubation. Ketika gagal di salah satu tahap, peserta bisa mengulang tahap yang sama di batch berikutnya.

Ignition Malang #1 tepat dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 November 2016 pukul 12.30 - 17.00 WIB di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya. Acara dimulai tidak tepat waktu seperti rundown acara yang diberikan. Hal itu dikarenakan hujan, masih menunggu kedatangan Walikota Malang  Ir. Mochammad Anton atau yang sering disapa Abah Anton. Pembukaan segera dimulai setelah para pejabat memasuki ruangan. yaitu Walikota Malang, H. Mochammad Anton, Rektor Universitas Brawijaya Malang, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS, Serta Staf Khusus Menteri Kementerian Kominfo RI, Deddy Hermawan. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, para pejabat diminta untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara Ignition Malang #1.

Tahap Ignition merupakan tahapan awal dalam serangkaian kegiatan gerakan nasional 1000 startup digital. Pada tahap ini peserta yang terpilih akan mengikuti acara talkshow yang bertujuan untuk mengubah pola pikir sebagai seorang founder. Perlu diketahui peserta yang mengikuti tahap ignition telah diseleksi panitia berdasarkan form registrasi. Registrasi awal untuk berpartisipasi meliputi identitas diri, cv online, dan video singkat tentang ide startup. Akhirnya 200 peserta terpilih berhak mengikuti acara spesial dan luar biasa untuk bergerak menjadi seoarang founder.





Foto Jaka Wiradisuria, Head of New Product, Ruma

Setelah sambutan-sambutan dan pembukaan, first time ada Presentation - Embracing Failure as Founders oleh Jaka Wiradisuria, Head of New Product, Ruma. Style yang atraktif dan dinamis dalam presentasi mengajak peserta untuk belajar dari pengalaman kegagalannya. Startup harus dipastikan bertujuan untuk menyelesaikan masalah di sekitar. Bukan ego founder untuk menjual ide yang dimiliki untuk dijual ke pasar konsumen. Lihatlah potensi pasar untuk mengembangkan produk dan sesuai dengan faktu. Bukan berdasarkan asumsi yang tanpa disertai data dan fakta. Kegagalan itu selalu ada, tergantung bagaimana mengelola kegagalan itu untuk menjadi modal untuk menuju sukses. Terkadang kita terpaksa harus mengambil keputusan menyakitkan daripada kita tak mampu bertahan hidup. Lebih baik sakit, lalu bangkit dari keterpurukan


Foto Ahimsa Afrizal, Andy Fajar, Fauzil Haqii, dan Miftahul Huda
 
Dilanjutkan Talkshow Sesi 1 - Think Like Founder. Pada sesi ini dipandu oleh Moderator yaitu Ahimsa Afrizal, CEO Jejakku dengan 3 orang Panelis, yaitu Andy Fajar, CEO Kulina. Miftahul Huda, CEO Inagata, dan Muhammad Fauzil Haqqi, CEO Pictalogi. Diskusi ini mengajak peserta untuk melihat peluang bisnis dari lingkungan dan masalah di sekitar sesuai cerita pengalaman dari masing-masing panelis. Mental seorang founder startup harus mampu untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan terjadi. Dalam membangun startup diperlukan kerjasama solid antar co-founder untuk bisa mengembangkan dan meningkatkan kualitas. Networking secara internal dan eksternal dalam membangun startup merupakan salah satu modal penting. Hubungan internal yang harmonis di antara co-founder dan vendor akan membangkitkan kinerja lebih baik. Apalagi hubungan eksternal dengan konsumen yang mesra mampu menghadirkan produk yang dicari dan dibutuhkan.

Talkshow Sesi 2 dengan topik Entrepreneur Mindset yang dipandu Moderator Afrizal Novian, Digital Strategist, Beon Intermedia dengan Panelis Danton Prabawanto, CEO, Beon Intermedia. Pada kesempatan kedua diskusi, panelis lebih banyak menceritakan pengalamannya selama ini. Rutinitas yang selalu sama dan tidak akan berubah cenderung membuat bosan. Melalui usaha/bisnis lebih membangkitkan daya kreativitas. Pertama kali yang harus dipahami untuk menjadi sukses adalah kenali dirimu, potensi dan minat apa yang kamu miliki. Bahasa kerennya passion, mulailah bergerak pada passion yang kamu yakini mampu mengantarkan padadirimu menuju sukses. Passion mampu dibentuk, bisa pakai model trial and error pada beragam bidang. Teruslah bergerak pada passion yang membuat diri kita nyaman.


 Foto Bagus Berlian, Daniel Cahyad, Faye Alund, Daus Gonia, dan Vicky Arief Herinadharama

Pada bagian akhir ada Talkshow Sesi 3 yang membahas Collaboration to Create Innovation dengan Moderator: Bagus Berlian, Evangelist TEDx Tugu Pahlawan yang menghadirkan Panelis: Daniel Cahyadi, Industry Manager, Google Indonesia, Faye Alund, Co-Founder, Kumpul.co. Daus Gonia, Creative Director Menembus Langit, dan Vicky Arief Herinadharama, CEO, Paradise Group. Penutup acara yang menutup diskusi yang menarik karena banyak inspirasi dan ide yang dibagikan. Dalam membangun startup digital diperlukan kolaborasi ide untuk menciptakan sebuah kreasi dan inovasi. Saling berbagi dengan sharing ide di beragam komunitas akan memancing ide-ide baru. Tentu jangan berpuas diri dengan ide yang dimiliki, tanpa ada strategi dalam eksekusi maka ide luar biasa akan menjadi sisa-sia. Lagi-lagi networking diperlukan, terutama antar berbagai bidang untuk menciptakan paket yang terintegrasi. Kita tak akan mampu hebat, tanpa orang lain. Jika kamu sudah merasa hebat tana orang lain, mengapa tidak ingin untuk menjadi super hebat dengan membangun kerjasama. Jadi tidak heran dan ragu untuk mampu mewujudkan Indonesia menjadi Macan Asia Ekonomi Digital karena pemuda-pemudi Indonesia akan saling bahu-membahu membangun 1000 startup digital.



Share:

Camping di Pantai Perawan “Unforgettable Moment in The Hidden Paradise of Malang”

Panorama Pantai Perawan Malang

Keindahan pantai di sepanjang pesisir Malang Selatan memang menggoda perhatian untuk dikunjungi dan melepas penat kesibukan kuliah. Pantai Perawan yang terletak di Desa Kecamatan Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang menjadi pilihan untuk tempat liburan semester genap tahun 2016. Alasannya karena Pantai Perawan masih jarang pengunjung sehingga masih alami dan asri. Kami berangkat pada hari Sabtu, 30 April 2016, lebih awal dari jadwal UAS karena setelah UAS pasti kami disibukkan dengan urusan masing-masing, maklum mahasiswa semester akhir. Sekitar pukul 10.00 WIB kami berkumpul di Jl. Surabaya, selang satu jam kami ber-21 dengan sebelas motor memulai perjalanan meninggalkan Kota Malang yang semakin sesak engan gedung dan rumah.

Foto Bersama PTB-A 2012 Ketika Baru Sampai di Pantai Perawan

Perjalanan terhenti ketika sampai Bululawang untuk menunaikan kewajiban Sholat Dzuhur. Kami pun melanjutkan perjalanan panjang dengan rute Turen . Petualangan dan perjuangan kami mulai ketika melewati jalan pegunungan. Di awal jalanan masih mulus beraspal yang penuh belokan dengan hamparan pemadangan hijau. Lambat laun jalanan mulai rusak parah dengan tanjakan dan turunan yang cukum ekstrem yang bersebelahan dengan jurang. Kami pun berhati-hati dalam mengendarai kuda besi. Lengkungan garis pantai terlihat dari kejauhan ketika sampai di jalan turunan menuju desa Sidoasri. Akhirnya rombongan tiba di desa Sidoasri sekitar pukul 14.00 WIB. Kami beristirahat melepas lelah perjalanan di kediaman nenek salah satu teman kami.

Gulungan Ombak yang Tidak Berhenti Berlarian Menjamah Pasir Pantai Perawan

Setelah meminta izin ke perangkat desa setempat, kami langsung menuju lokasi Pantai Perawan. Sebagai mahasiswa yang memiliki etika tentu kami harus meminta izin sebelum bermalam di sana agar keamanan terjamin. Lokasi Pantai Perawan cukup jauh dari pemukiman penduduk dengan perjalanan melewati persawahan. Jalannya masih belum dibangun sehingga terdapat kubangan air dan lumpur di beberapa titik sehabis hujan. Keindahan pantai yang masih alami dan asri kini sudah di depan mata. Kami sudah tidak sabar untuk menikmati “keperawanan” dari Pantai Perawan.

Panorama Pantai Perawan Malang dari Kejauhan

Awalnya kami ingin mendirikan tenda di area yang berpasir pantai tetapi penjaga pantai menyarankan untuk di area tanah keras demi keamanan. Sore yang mendung tak menghalangi kami untuk menikmati keindahan pantai. Setelah mendirikan tenda, kami bermain dan berfoto di sekitar bibir pantai. Bentuk pantai diapit bukit yang hijau oleh rimbunnya pepohonan seperti pantai di dalam pulau tetapi dengan ukuran yang besar. Kemesraan buih air dan pasir pantai putih kecoklatan di setiap deburan ombak menemani kami sampai langit semakin hitam legam.

Pemandangan Pantai Perawan

Setelah puas menikmati keindahan pantai di senja hari, kami kembali ke tenda. Ada yang memasak air untuk kopi, ada yang menunaikan kewajiban sholat Magrib, dan ada yang mengambil makan dari rumah nenek salah satu teman kami. Kami merasa beruntung karena kami tak perlu mamasak atau membawa bekal terlalu banyak untuk keperluan makan. Sekitar pukul 19.00 WIB kami makan malam bersama dengan menggelar tikar di dekat tenda dan ditemani deburan suara ombak.

 Selfie Bersama di Bibir Pantai Perawan

Setelah makan bersama, kami memulai obrolan santai dengan bercanda dan bernyanyi bersama diiringi gitar. Angin malam mulai menyapa kami tetapi kehangatan di antara kami yang hampir 4 tahun mampu menandingi dinginnya angin malam. Bosan bernyanyi bersama, sebagian ada yang memilih untuk bermain kartu ala truth or challenge, ada juga yang memancing di cekungan bekas tambak milik warga, dan sebagian ada yang membuat api unggun di bibir pantai. Kami awalnya harus mengumpulkan sampah dan kayu yang terbawa ombak sampai ke bibir pantai. Ya kegiatan ini bisa menjadikan pantai lebih bersih. Sebanyak 6 titik pengumpulan sampah kami jadikan api unggun di bibir pantai. Malam itu area Pantai Perawan kami sulap jadi pesta api unggun sehingga dari kejauhan terlihat terang oleh nyala api. Kami pun tak lupa membakar singkong yang dibawa dari kebun nenek salah satu teman kami.


Bermain dengan Ombak Pantai Perawan

Malam yang semakin larut mengakibatkan kantuk mulai menyerang. Kami pun mulai kembali ke tenda untuk beristirahat. Kami berharap besok pagi bisa menikmati momen yang lebih seru. Ombak yang setia berdebur menemani kami ke alam mimpi. Pagi telah tiba tetapi sunrise tak kunjung kelihatan akibat sisa-sisa mendung tadi malam. Untung saja tadi malam tidak hujan meskipun suara petir sempat mengusik ketenangan istirahat kami. Bekal dan snack yang dibawa kami makan untuk sarapan sebelum mengawali aktivitas hari ini.
Bersama-sama Mendirikan Tenda

Suasana pagi itu seakan galau, mekipun langit sudah membiru terang tetapi matahari masih menyembunyikan diri di balik awan mendung. Kami pun mulai bermain di bibir pantai menjamahkan kaki pada pasir dan air laut. Kami menelusuri bibir pantai yang membentang dari barat ke timur. Di ujung barat pantai terlihat bangunan rumah tua dilengkapi pipa menuju laut. Sebagian teman ada yang mengumpulkan kerang laut yang tertimbun di pasir. Ada juga yang tak mau melewatkan waktu untuk selfie dan narsis. Sekitar pukul 08.00 matahari sudah menampakkan diri di singgasananya. Kami pun tetap melanjutkan menikmati kebersamaan di bibir pantai. Saat menelusuri pantai ke arah timur kami menemukan sungai air tawar yang jernih dan bersih. Awalnya hanya 5 anak yang mengetahui lalu hampir semua pergi ke sana untuk mandi menikmati kesegaran air dan melepas rasa lengket di badan. Andaikan semua sungai yang ada di perkotaan jernih dan bersih seperti ini.
 Suasana Makan Malam Bersama

Sang Surya semakin terik menyinari bumi. Kami pun mulai berkemas untuk kembali ke Kota Malang menjalani rutinitas. Langkah kaki terasa berat seakan tidak ingin mengakhiri cerita kebersamaan di Pantai Perawan. Biarlah kenangan ini sebagai unforgettable moment in the hidden paradise of Malang bagi kami sampai senja nanti. Kini kami telah ditunggu untuk segera menyelesaikan tugas akhir sebelum memakai toga di Graha Cakrawala (skripsi dan tugas perancangan he he he).
Share:

Popular Posts

Translate

Visitors

Flag Counter

Followers

Recent Posts

SAFORE

SAFORE
Samudrawan Fashion Store

RajaView.id

RajaView.id
Di rumah aja dapat uang mau? Cari tahu jawabannya dengan klik gambar di atas.