-
Liburan Seru di Yogyakarta Paket Hemat
Siapa yang tidak ingin liburan hemat? Perjalanan dapat promo, penginapan juga dapat promo, ditambah lagi dapat oleh-oleh khas kekinian tanpa merogoh dompet. Simak ceritanya di sini.
-
Kawanua Emerald City - Kawasan Mandiri Masa Depan Manado
Kawanua Emerald City merupakan kawasan hunian dengan konsep kota mandiri yang disiapkan untuk masa depan kota Manado
-
Prospek Investasi Property Masa Kini
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
Review Desain Rumah Minimalis Cluster Crystal - Kawanua Emerald City
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
Cerita di Kota Manado
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Pahit dan Manis dari Kejujuran
Buku Antologi - Tanpa Cinta
Judul : Tanpa Cinta
Jenis : Kumpulan FF 500 Kata
Penulis : Marezasutan Ahli Jannah, dkk
Editor : Tiara Purnamasari
Layout : Tiara Purnamasari
Desain Sampul : Roeman-Art
ISBN : 978-602-6362-03-2
218 hlm. ; 13 x 19 cm
Diterbitkan Oleh :
MAZAYA PUBLISHING HOUSE
Kp. Empang, RT 12/RW 03, Desa Arjasari, Kec. Leuwisari, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 46464
Phone : 085-722-025-109, Email : mazayapublishinghouse@yahoo.com
Website : www.mazayapublishinghouse.blogspot.com
Harga :
Rp. 56.000,- (umum);
Rp. 47.000,- (kontributor)
Beli dua buku atau lebih (boleh campur judul), mendapatkan diskon Rp. 3.000,-/buku.
Untuk pemesanan ketik Tanpa Cinta_Nama lengkap_No HP_Alamat lengkap_Jumlah eksemplar
kirim ke 085-722-025-109 atau inbox ke Tiara Purnamasari atau via bbm add pin 7c39e10d
Batas order : 17 – 26 September 2016
Batas transfer : 26 September 2016
Cetak mulai : 27 September 2016
*Bagi yang sudah transfer, harap segera kirim foto/scan bukti transfer lewat inbox ke akun Tiara Purnamasari. Pembayaran tanpa bukti transfer dianggap tidak sah.
“Sampai sekarang, tak ada hubungan baik terbina. Aku juga tak kenal keluarga suaminya yang kaya itu. Cukup kenal duitnya saja. Rasanya sudah cukup. Tak usah yang lain. Paling-paling hidup mereka begitu terus. Membeli cinta, menjualnya, lalu menikmatinya masing-masing. Aku juga menikmatinya sendiri.” (“Tanpa Cinta” karya Marezasutan Ahli Jannah, Juara Utama)
Juara Favorit
Indina Zulfa Ilahy │ Ayuri Hanami │ Annisa Fadillah
Kontributor
│ Wardatul Aini │ Hulya Ashfie │ Nadya Andari │ Muhammad Solihin │
│ Aiyu A Gaara │ Nira Kunea │ Shanaz Nadya│ Kafiyatul Fithri │
│ Ni Made Taniar │ Dean Carla │ Salma Azizah Dzakiyyunnisa │
│ Samudrawan Kertapati │ Christie Angelika │ Niken Firda Andrela │
│ Putri Dewi Pitaloka │ Mukhlis Haka │ Irma Yuliana │ Yusi Kurniati │
│ Regina Angelica │ Luai D. │ Nurvita │ Aisyah Rw │ Eka Oktafiana │
│ Dwi Retno Apriliana Putri │ Ira Andinita │ Afifah Zakiyah │ Ulfa Zulia │
│ Lin │ Melawati Rizki Hawa │ Rissma Inarundzih │ Anggra S. Wijaya │
│ Amika Khoirun Nikmah │ Ulfa Mia Lestari │ Ria Nita Anggreani │
│ Risma Mei Lina │ Nurticia Dewi │ Ina Fatihatul Makiyah │ Dwi Oktaviani │
│ Dahdawi Anka │ Ghina 'Ufairoh Hanifah │ Afifah Salsabila │
│ Sika Indriyawati │ Monika Gisthi Secaresmi │ Auliya Rahmawati │
│ Muhammad Abdurrahman Hidayatulah │ Bikry Faridatur Rofiqoh │
Kemacetan, antara Gengsi dan Kondisi
Kemacetan sudah menjadi makanan setiap hari bagi meraka yang tinggal di perkotaan besar. Jalanan terlihat dipenuhi kendaraan yang berhenti menunggu waktu giliran untuk bisa berjalan. Kondisi volume kendaraan yang tidak bisa lagi ditampung oleh kapasitas jalan yang tersedia. Kemacetan biasa terjadi pada beberapa titik di sebuah kota dan pada jam puncak aktivitas manusia. Tentu semua ingin menghindari kemacetan karena rasanya menjenuhkan dan membawa kerugian ketika terjebak kemacetan.
Pemimpin Daerah dari Rakyat untuk Rakyat
Pemimpin sebagai teladan dan panutan rakyat. Sosok pemimpin bukan hanya sebagai simbol semata, tetapi harus bisa memberikan contoh baik bagi para rakyat. Kasus korupsi dan narkoba yang terjadi pada beberapa mantan kepala daerah di Nusantara merupakan tamparan keras bagi rakyat Indonesia. Pemimpin yang digadang-gadang untuk menjadi panutan justru telah melukai kepercayaan rakyat. Jika kepala daerah melakukan pelanggaran hukum maka dikhawatirkan rakyat akan mengikutinya. Oleh karena itu, pemimpin ideal harus bisa memberikan teladan dalam kehidupan sehari-hari kepada rakyat. Tentu rakyat telah lama merindukan sosok pemimpin yang hidup sederhana dan memiliki kepedulian sosial.
Gagah yang Lemah: Prinsip Finansial Sebagian Masyarakat Pinggiran
Produk gadget, kendaraan, fashion, dan properties merupakan produk unggulan yang bersain secara kompetitif untuk menarik para calon konsumen. Produsen produk tersebut tentu berlomba-lomba menciptakan inovasi dan kreasi sehingga konsumen akan tergiur untuk memiliki dan kecanduan untuk mengikuti produk terbarunya. Masyarakat pinggiran dengan kelas ekonomi menengah tentu akan menjadi sasaran tepat. Secara nyata dapat dilihat pada animo masyarakat untuk selalu memburu dan mengejar produk-produk unggulan untuk dapat dimiliki. Gaya hidup ini menjadikan sebuah prestige sendiri di kalangan mereka. Sebuah kepuasan dan status sosial yang akan melekat pada dirinya adalah tujuan utama mereka. Tidak lagi memandang fungsi utama dari barang yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan. Inilah gambaran prinsip finansial masyarakat pinggiran.
Bantuan sosial pemerintah berupa dana sosial untuk keluarga dan beasiswa untuk pelajar dianggarkan untuk membantu finansial masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Harapannya bntuan pemerintah sebagai bantuan dlam pemenuhan kebutuhan pokok, sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Tidak jarang semua orang tanpa terkecuali akan melewatkan kesempatan untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Berbagai upaya mereka lakukan, biasanya pemalsuan data atau menyembunyikan harta dan barang yang dimiliki. Kalau ada gratisan, sayang kalau dibiarkan berlalu begitu saja. Padahal, mereka selalu ingin mendapat prestige di kalangannya dan lingkunga tempat tinggalnya. Namun, sekarang rasa gengsi untuk hal itu sudah hilang, atau sudah mati. Dapat dilihat, para pelamar dana sosial atau pelamar beasiswa memiliki gadget dan fashion yang up to date. Sebuah ironi bagi kalangan masyarakat pinggiran.
Gagah yang lemah, merupakan istilah yang tepat untuk masyarakat pinggiran dengan prinsip finansial yang mereka terapkan dalam kehidupan. Selalu ingin up to date dengan produk-produk baru tetapi masih mengharapkan bantuan pemerintah. Pemberian bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran masih sering dijumpai. Jika pemerintah mengelak, yang sebut saja jumlahnya sedikit. Anggap saja pemerintah memang telah berusaha keras tetapi ujung-ujungnya kecolongan. Pemerintah mau disalahkan tentu sulit, jumlah pelamar bantuan dana dibandingkan dengan petugas verifikasi jelas lebih banyak pelamarnya. Semua butuh kesadaran dari tiap individu untuk melakukan kejujuran. Pemalsuan data berupa slip gaji tentu akan lebih mudah bagi para pengusaha atau pekerja swasta dibandingkan PNS.
Ada rasa puas dan bangga bagi mereka yang telah memalsukan data dengan hasil fresh money. Jerih payahnya tidak berat tetapi beruntung, bisa tambah koleksi barang up to date tanpa merogoh dompet. Bagi mereka yang sebenar-benarnya berhak menerima tetapi hasilnya nihil tentu akan kecewa besar. Harapan mendapat bantuan untuk pemenuhan kebutuhan hidup harus tertunda, atau perlu dikubur dalam-dalam. Bagi yang memiliki pemikiran positif maka akan tetap berjuang mempertahankan hidup dengan apa yang dimiliki dan diberikan oleh Sang Pencipta. Masyarakat pinggiran yang terlena menikmati bantuan dana pemerintah untuk bermewah-mewahan maka diharapkan jangan kaget jika ada kelompok pemalak, preman, perampok, begal, pemerkosa, dan jambret. Itu adalah sebagai luapan emosi kalangan yang terkhianati.
Entah sampai kapan kondisi sosial di masyarakat seperti ini akan terjadi. Jika masyarakat pinggiran masih bernafsu merampas hak-hak masyarakat ekonomi bawah maka angka kriminalitas akan tetap tumbuh. Keberadaan masyarakat ekonomi menengah bawah memang tidak berhubungan langsung dan memberi kontribusi bagi kita tetapi akibat ketidakpeduliaan masyarakat menengah atas akan memunculkan ancaman. Seyogyanya, menjadi masyarakat yang patuh dan tunduk dengan peraturan pemerintah yang ada. Jika tidak maka jangan heran jika kekacauan sosial akan selalu menghantui di manapun kita berada. Jadilah konsumen yang bijak terhadap kondisi pasar yang lagi panas akan promosi produk-produk baru. Bukalah dompetmu sesuai dengan kebutuhan, bukan untuk membeli status sosial atau prestige belaka.