Ruang pameran tulisan segar fiksi & non-fiksi, dilengkapi info lomba penulisan fiksi. Ibarat galeri memajang aneka karya. Kritik dan saran terbuka untuk perbaikan. Selamat berkunjung, semoga ada pesan dan inspirasi yang bisa dibawa pulang.

Menu Nav Bar

Pembangunan Infrastruktur dan Manusia Secara Berkelanjutan


Sumber: news.merahputih.com

Genap sudah dua tahun Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dilantik menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden, telah banyak program yang dijalankan sesuai Nawa Cita yang digadang-gadang semasa kampanye Pilpres 2014. Sembilan agenda prioritas sebagai cermin visi misi Jokowi-JK yang direalisasikan secara perlahan sudah dirasakan masyarakat. Meskipun berbagai isu miring dan tidak sedap seringkali memenuhi kolom berita dan media sosial. Berkat jargon “Kerja! Kerja! Kerja!” yang sering digaungkan oleh Jokowi kepada seluruh elemen bangsa,  pasangan duet Jokowi-JK mampu membuktikan kepada publik atas kinerjanya selama ini.

Berdasarkan laporan dari situs kerjanyata.id terdapat lima indikator utama capaian dari pemerintahan Jokowi-JK. Kelima indikator ini, baik secara langsung maupun tidak, terkait dengan kesejahteraan rakyat, yang harus menjadi subjek dan penerima terbesar manfaat pembangunan. Pertama, kemiskinan telah mengalami penurunan sebesar 0,36%, dengan rincian terhitung sejak Maret 2015 sebesar 11,22% (28,51 juta penduduk) sampai Maret 2016 sebesar 10,86% (28,01 juta penduduk). Kedua, ketimpangan antara kaya dan miskin mengalami penurunan yang terlihat dari indeks Rasio Gini. Ketiga, angka pengangguran mencapai titik terendah di Februari 2016 sebesar 5,5% (7,02 juta orang) dari sebelumnya 5,81% (7,45 juta orang) di Februari 2015. Keempat, perekonomian nasional justru mengalami pertumbuhan di tengah kelesuan ekonomi global. Indonesia mengalami pertumbuhan 5,04% di Semester I 2016, sedangkan pertumbuhan ekonomi global rata-rata 2,5%. Serta untuk kali pertamanya, Kawasan Indonesia Timur mengalami petumbuhan terbesar. Kelima, inflasi sebagai cerminan daya beli masyarakat dapat ditekan jauh dan terus terkendali sepanjang 2 tahun Pemerintahan Jokowi-JK.

Angka-angka yang disajikan sebagai bentuk perwakilan kinerja selama 2 tahun Pemerintahan Jokowi-JK. Publik dapat menilai secara langsung di lapangan, apakah data tersebut sesuai dengan kondisi yang ada? Tentu ada yang menjawab sesuai dan tidak, karena kepuasan tiap individu berbeda-beda. Di tiap daerah pun fokus program kerja yang dijalankan pemerintah cukup beragam sesuai kebutuhan yang ada. Publik seharusnya lebih dewasa tidak menuntut dampak besar yang diperoleh dari kinerja pemerintah, karena perubahan besar tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat seperti membalikkan tangan dalam sekejap. Diperlukan kerja nyata tahap demi tahap untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Seperti pernyataan Jokowi, “Dengan kerja nyata, bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa maju, menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri dan berbudaya.”

Program kerja Pemerintahan Jokowi-JK yang patut diapresiasi yaitu fokus pembangunan infrastruktur dan manusia. Dapat dilihat di beberapa daerah sedang berlangsung pembangunan jalan tol, terminal, pelabuhan, waduk, dan bandara. Proyek-proyek tersebut tidak Jawa sentris sehingga diharapkan mampu mengurangi ketimpangan ekonomi antara pulau Jawa dan luar Jawa. Pembangunan infrastruktur yang komprehensif mampu menciptakan konektivitas nasional dan pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan pembangunan manusia dapat dilihat dari kualitas manusia Indonesia melalui peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meliputi indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks standar hidup layak. Dari segi infrastruktur pendidikan pemerintah telah berusaha untuk melakukan rehabilitasi/peningkatan kualitas ruang belajar yang tak layak, pembangunan unit sekolah baru di wilayah-wilayah dengan angka partisipasi pendidikan yang rendah, dan peningkatan daya tampung sekolah dengan membangun kelas baru. Selain itu, telah dikeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia Indonesia. Inpres tersebut membuktikan keseriusan pemerintah dalam menyiapkan daya saing angkatan kerja muda dalam menghadapi persaingan di tingkat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan global.

Pembangunan Secara Berkelanjutan
Pembangunan infrastruktur dan manusia yang menjadi fokus kerja Jokowi-JK perlu dievaluasi dan diawasi pelaksanaannya agar hasil yang dicapai bukan sekedar sebagai proyek mercusuar saja. Konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) merupakan pilihan tepat sebagai investasi masa depan. Dalam laporan World Commission on Environment and Development (WECD) yang berjudul Our Common Future dijelaskan tentang konsep pembangunan berkelanjutan yaitu “Suistainable Development is defined as development that meet the needs of the present without comprosing the ability of future generations to meet their own needs.” Dana yang dianggarkan tidak hanya sekedar untuk infrastruktur pendorong ekonomi untuk masa kini tetapi juga menjaga keseimbangan ekologi lingkungan hidup untuk masa depan.

Di dalam pembangunan infrastruktur diperlukan integrasi konsep dan komitmen pihak terkait untuk mewujudkan pelaksanaan sesuai dokumen perencanaan. Integrasi konsep yang dimaksud yaitu perpaduan konsep pembangunan seperti green architecture, green building, green technology, energi baru terbarukan (EBT), dan efisiensi energi. Pelaksanaan pembangunan harus sesuai dengan dokumen rencana dan dokumen penunjang lainnya, terutama analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), Tidak sekedar sebagai formalitas pelengkap administrasi saja. Banjir, kekeringan, tanah longsor, dan cuaca ekstrem adalah bentuk perlawanan alam terhadap pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai konsep pembangunan berkelanjutan.

Terkait Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK perlu diperhatikan aspek kualitas dan kuantitasnya dari tenaga pendidik, fasilitas, dan kurikulum. Tenaga pendidik SMK berorientasi sebagai pendidik untuk mencetak lulusan siap kerja. Pendidik yang berkualitas perlu ditunjang fasilitas memadai dan kurikulum sesuai permintaan dunia usaha dan industri. Workshop atau bengkel kerja dengan peralatan dan bahan praktik yang memadai mampu menghasilkan lulusan SMK dengan kompetensi yang handal karena siswa dapat melatih keterampilannya secara berkelanjutan. Seperti pepatah pisau yang sering diasah pasti akan tajam. Kurikulum yang dirancang sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri menjadikan revitalisasi SMK tidak sia-sia. Harapannya angka pengangguran semakin menurun dan daya saing angkatan kerja muda mampu menghadapi tantangan di masa depan..

Tulisan berjudul Pembangunan Infrastruktur dan Mansuia Secara Berkelanjutan diikutsertakan dalam Lomba Menulis Opini: Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK yang diselenggarakan oleh website siperubahan.
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Translate

Visitors

Flag Counter

Followers

Blog Archive

Recent Posts

SAFORE

SAFORE
Samudrawan Fashion Store

RajaView.id

RajaView.id
Di rumah aja dapat uang mau? Cari tahu jawabannya dengan klik gambar di atas.